Perbaikan jalan lingkungan di RW011 Perumahan Bekasi Timur Regensi Blok K, Burangkeng, Kec. Setu, Kab. Bekasi rampung dikerjakan oleh Pemerintah Desa Burangkeng dari APBD Tahun 2018. Perbaikan jalan lingkungan ini merupakan tindak lanjut dari usulan warga melalui Musrenbang.
Rabu, 06 Februari 2019
Rabu, 19 Desember 2018
Warga Ancam Tutup TPA Burangkeng
KEGADUHAN mulai tampak di Desa Burangkeng. Kabar soal penutupan TPA Burangkeng pun mencuat belakangan ini.
Kata Bapak Nemin, pihaknya sudah didesak oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan tokoh masyarakat untuk menghentikan operasional TPA Burangkeng.“TPA sudah overload, saya didesak agar TPA ini tidak boleh beroperasi. Harus sepakat menolak,” ucapnya.
![]() |
Kepala Desa Burangkeng, Nemin bin H. Sain |
Luas TPA Burangkeng memang tak bertambah sejak awal pemanfaatan, yakni tahun 1996: tetap 11,8 hektare. Upaya perluasan masih terbentur regulasi. Sejak 2014-an, status TPA itu sudah kelebihan muat. Jadi, sampah ditumpuk secara vertikal. Otomatis, semakin hari sampah semakin menggunung.
source : pojokbekasi; poskotanews; jabarnews; beritacikarang; ulajabar.com
Minggu, 16 Desember 2018
Evaluasi Kinerja 2018 dan Rencana Kerja 2019 pada Rapat Kerja (Raker) RW011
Pada tanggal 15-16 Desember 2018 kepengurusan Rukun Warga (RW.011) mengadakan kegiatan Rapat Kerja (Raker) tepatnya di Villa Rizky Cilember, Bogor. Kegiatan tersebut dipimpin langsung Bapak Sudiyo selaku Ketua RW.011 dan pelaksanaan acara dikoordinir oleh Bapak Sarjito.
Tujuan Raker ini adalah untuk menjalin kebersamaan dan solidaritas kepengurusan RW agar lebih baik kedepannya.
Kegiatan Raker RW.011 diikuti jajaran kepengurusan RW yang berjumlah 12 orang dari 21 orang sie bidang kepengurusan di RW.011.
Ketua RW.011 Bapak Sudiyo mengucapkan banyak terima kasih atas kinerja semua jajaran kepengurusan dan pertanggungjawaban dalam bekerja selama kinerja dari tahun 2018 serta membahas program kerja yang akan datang di tahun 2019 kedepannya yang harus lebih baik lagi.
Berikut hasil evaluasi kinerja pengurus RW selama tahun 2018 :
Di bawah ini dokumentasi kegiatan tersebut :
Rabu, 14 November 2018
Lagi, Pemkab Bekasi Naikan Honor RT/RW
![]() |
Plt Bupati Bekasi - Eka Supriatmaja |
Pemerintah Kabupaten Bekasi memastikan akan menaikan sejumlah honor atau tunjangan untuk non PNS pada Tahun 2019 mendatang. Kenaikan honor dan tunjangan tersebut diberikan kepada RT/RW, jasa tenaga kerja (Jastek) tenaga kependidikan serta tenaga harian lepas (THL) atau sukarelawan di sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Kabupaten Bekasi. Plt Bupati Bekasi Eka Supriatmaja mengatakan kenaikan tersebut merupakan apresiasi serta upaya Pemkab Bekasi dalam menaikan kesejahteraan pegawai non PNS yang mengabdi di Kabupaten Bekasi.
“Itu sudah kita sepakati pada rapat pembahasan antara eksekutif dengan Badan Anggaran (Banang) pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2019,”ujarnya di Gedung DPRD Kabupaten Bekasi Bekasi, kemarin (13/11).
Dikatakannya untuk honor RT/RW yang semula Rp500 Ribu naik menjadi Rp700 Ribu per bulannya. Hal itu wajar sebagai bentuk perhatian atas kinerja mereka selama ini yang langsung berhubungan dengan masyarakat. Juga ini sebagai bentuk realisasi janji kampanye Neneng Yes pada Pilkada lalu.
“Di Kabupaten Bekasi ada sekitar 6.000-an lebih Ketua RT dan 1000-an lebih Ketua RW. Dia menganggap, maka jika ada peningkatan intensif atau honor setiap tahun bagi mereka yang telah membantu tugas pemerintahan,”tambah mantan Ketua DPRD Kabupaten Bekasi ini.
Selanjutnya untuk , jasa tenaga kerja (Jastek) tenaga kependidikan yang sebelumnya hanya Rp 1,2 Juta per tahun naik menjadi menjadi 6 Juta atau Rp500 Ribu per bulan untuk setiap orangnya.
“Ada kenaikan sekitar 73 Miliar untuk kesejahteran honorer di Tahun 2019 mendatang dalam bentuk jastek kepada mereka. Selain itu sekitar 9.068 honorer tersebut kita daftarkan sebagai peserta jaminan sosial ketenegakerjaan berupa jaminan kecelakaan kerja serta jaminan kematian yang dibayar oleh Pemkab Bekasi,” imbuh Politisi Golkar ini. Adapun untuk tenaga harian lepas (THL) atau sukarelawan di sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Kabupaten Bekasi disampaikan Eka kenaikan honor atau upah sesuai dengan satuan harga minimum dengan keputusan bupati.
“Itu sudah kita bahas pada KUA PPAS sebelumnya dan harus sudah ada kenaikan di tahun 2019 mendatang. Dan untuk jaminan sosial tenaga kerja semuanya sudah ada payung hukumnya berupa Perbup sejak Tahun 2017 lalu dan harus direalisasikan penuh di Tahun 2019 ini,”imbuhnya.
Ia berharap dengan kenaikan honor tersebut baik RT/RW, tenaga honorer, THL atau Sukwan bisa meningkatkan kinerjanya terutama dalam pelayanan kepada masyarakat. “Semoga ini menjadi penyemangat dan bisa mengabdi dengan sepenuh hati serta meningkatkan etos kerja di SKPD masing-masing.
source : mr.co
Jumat, 02 November 2018
Struktur Perangkat Desa Burangkeng Periode 2018-2024
Berikut susunan perangkat desa, staff BPD dan Bidan Desa Burangkeng periode 2018-2024 yang dilantik pada hari Jumat, 2 November 2018
Kepala Desa : NEMIN BIN H. SAIN
Sekretaris Desa : ALI GUNAWAN
Kepala Seksi Pemerintahan : H. ABDUL MAJID M.
Kasubsie Trantib di Seksi Pemerintahan : ENANG BIN AMAD
Staff Seksi Pemerintahan : ADE SAPUTRA
Kepala Seksi Pelayanan : JAKA PURNAMA
Staff Seksi Pelayanan : YULI YULIANA
Kepala Seksi Kesejahteraan : M. TARMIDI BIN BOIN
Staff Seksi Kesejahteraan : ARIF HIDAYATULLOH
Kepala Urusan Perencanaan : CARSA HAMDANI
Staff Urusan Perencanaan : KOMARUDIN BAHAR
Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum : KARLAN
Staff Urusan Tata Usaha dan Umum : EVIH SUKAESIH
Kepala Urusan Keuangan : NANA SURYANA
Bendahara : ERMAWATI
Kepala Dusun I : RADI
Kepala Dusun II : SAMAD, S.Ap
Kepala Dusun III : H. TONI SURJANA
Bidan Desa : YULIATI, Am.Keb
Staff BPD : DEDE FIRMANSYAH
Jumat, 19 Oktober 2018
Jokowi: Tahun Depan Ada Dana Kelurahan dan Operasional Desa
Jumat, 12 Oktober 2018
Tol Jakarta-Cikampek 2, Bekasi Usul Gerbang Tol di Burangkeng
Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengusulkan ada gerbang tol di sekitar Burangkeng perbatasan dengan Kabupaten Bekasi dalam proyek jalan tol Jakarta-Cikampek 2 sisi selatan dari Jatiasih sampai dengan Sadang Purwakarta. Kepala Bidang Perencanaan Tata Ruang pada Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, Erwin Gwinda mengatakan, usulan sudah disampaikan dalam beberapa kali kesempatan rapat bersama dengan pemerintah pusat maupun PT Jasa Marga.
Alasan dibutuhkannya bukaan tol di sana, kata dia, untuk menopang pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan, serta memudahkan akses truk sampak DKI Jakarta menuju ke TPST Bantargebang. Usulan dibuat mumpung peraturan daerah tentang tata ruang belum direvisi."Revisi Perda RDTR 2015-2035 menyesuaikan pembangunan proyek strategis nasional," ujar Erwin, Kamis (23/8).
Proyek strategis nasional yang melintas di Kota Bekasi di antaranya pembangunan LRT, Tol Jakarta-Cikampek 2 elevated, dan kereta cepat Jakarta-Bandung. Tak lama lagi, proyek jalan tol Jakarta-Cikampek 2 sisi selatan dari Jatiasih hingga Sadang. "Tol Jakarta-Cikampek 2 selatan dari Jatiwarna menghubungkan tol JORR di Jatiasih mengarah ke selatan melintasi Bantargebang," kata dia.
Adapun sesuai rencana, pintu tol bakal dibuka di sekitar perumahan Vida Bantargebang. Karena itu, pemerintah daerah mengusulkan ditambah lagi lebih ke selatan di sekitar Burangkeng. "Truk sampah dari Jakarta bisa langsung ke TPST Bantargebang dengan akses dari tol JORR," ujarnya.
Humas PT Jasa Marga Tbk untuk pembangunan Tol Jakarta-Cikampek 2 Selatan, Iwan Abrianto mengatakan, progres pembangunan ruas jalan tol itu masih proses penetapan lokasi lahan.
"Setelah itu baru proses pembebasan lahan, dan berikutnya pembangunan kontruksi," ujar dia. Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata merespons positif dengan usulan pemerintah daerah bahwa ada bukaan tol di sekitar Burangkeng perbatasan antara Kota Bekasi dengan Kabupaten Bekasi.
Menurut dia, akses pintu tol di sana memudahkan truk sampah DKI ke TPST Bantargebang. "Daripada melintas jalur arteri, masyarakat banyak yang dirugikan," kata Ariyanto. Sebabnya, kata dia, DKI Jakarta sampai hari ini belum memenuhi kewajibannya perihal armada sampah menuju ke TPST Bantargebang. Dari pengamatan di lapangan, kata dia, masih banyak dump truk dipakai mengangkut sampah basah. Akibatnya air licit dari sampah berceceran ke jalan. "Bau yang ditimbulkan dari air licit sangat mengganggu," kata dia.
source : merdeka.com
Senin, 08 Oktober 2018
Rencana Pembangunan Taman Kuliner
Lingkungan yang indah, bersih dan nyaman, pertamanan yang bagus dimana putra-putri warga dapat bermain dan bersosialisasi, keindahan dan kerapian tentu menjadi idaman semua warga. Seiring dengan perkembangan jumlah penduduk berkembang pula kompleksitas kebutuhan dan permasalahan warga. Begitu pula seiring dengan berjalannya waktu, kondisi beberapa tanah fasos yang belum dimanfaatkan menjadi permasalahan tersendiri yaitu menjadikan lingkungan kurang rapi dan nyaman.
Dalam rangka untuk merealisasikan keinginan diatas maka kami sebagai pengurus RW 11 Perum Bekasi Timur Regensi Blok K & V merencanakan Pembangunan Taman Kuliner sekaligus taman bermain di tanah fasos tersebut. Dengan program ini diharapkan memberikan dampak positif bagi lingkungan RW 11 antara lain makin meningkatnya interaksi antarwarga melalui berbagai kegiatan sehingga rasa persaudaraan antar warga makin meningkat serta memberikan nilai ekonomi bagi warga dan retribusi yang ada dapat membantu pengurus RW dalam merealisasikan program kerja yang membutuhkan biaya dalam pelaksanaannya seperti perbaikan fasilitas umum dan kegiatan pelayanan masyarakat.
![]() |
Lokasi Pembangunan |
![]() |
Sitemap Plan - Denah Lokasi |
Taman Kuliner tersebut rencana dibangun di atas tanah fasos seluas 1.086 m2 di pinggir jalan utama perumahan Bekasi Timur Regensi tepatnya di Jl. Kakatua 1 yang terletak di sebelah kanan pintu gerbang blok K sehingga cukup strategis secara ekonomi dengan penataan lahan yang dilengkapi taman menambah keasrian tempat tersebut. Apalagi suasana pada malam hari yang sepi jauh dari kebisingan kota meskipun berada di lingkungan perumahan.
Di areal ini rencananya akan dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas untuk memberikan kenyamanan bagi para pedagang maupun /pengunjung. Kios yang didirikan di areal ini sejumlah 27 kios berukuran 3x3 meter. Kios untuk kuliner dilengkapi dengan kran air dan daya listrik total 5.500 VA dimana gerobag atau sarana berjualan disediakan sendiri oleh masing-masing pedagang. Dan kebijakan khusus untuk area ini adalah pedagang yang diperbolehkan berjualan diprioritaskan bagi warga RW 11 sehingga dapat memberikan nilai manfaat bagi lingkungan. Untuk retribusi yang ada diperuntukkan untuk menunjang kegiatan RW dalam merawat dan memperbaiki fasilitas umum serta pelayanan warga, antara lain untuk biaya operasional petugas keamanan dan sampah, perbaikan saluran air, lampu penerangan jalan dan fasilitas umum lainnya.
![]() |
Concept Plan - Kios Pedagang |
Bagi pengunjung dalam menikmati hidangan disediakan tempat di luar kios dengan tempat duduk berupa meja dan kursi taman yang terletak di area tengah lahan yang dikelilingi oleh kios dan dilengkapi taman bermain anak dengan aneka mainan antara lain ayunan, perosotan dan lainnya serta adanya panggung kecil (mini stage) untuk sarana kegiatan bersama misalnya nonton bareng, live music, dll. Dengan demikian tercipta suasana santai nyaman untuk menikmati hidangan di open space dan anak-anak bisa bermain juga dengan nyaman. Fasilitas lain yang tersedia adalah area parkir yang mampu menampung sekitar 10 mobil dan 50 sepeda motor yang berada di tempat terbuka di depan area taman.
![]() |
Concept Plan - Suasana di Malam Hari |
![]() |
Concept Plan - Sarana Bermain Untuk Anak-anak |
![]() |
Concept Plan - Fasilitas Mini Stage Untuk Menghidupkan Suasana (Nobar, Live Music, dll) |
Note :
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi ketua RT masing-masing atau ke panitia pembangunan
Selasa, 02 Oktober 2018
Menteri Basuki Tinjau Pembangunan Tol Cimanggis-Cibitung
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, melakukan peninjauan untuk memantau secara langsung pekerjaan pembangunan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung sepanjang 26,3 kilometer, Jumat (2/10). Untuk masalah pembebasan menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat dilokasi mengatakan, untuk pembebasan tanah mudah-mudahan akhir tahun ini tanah yang 3,5 km ini bisa kita bebaskan. “Mudah-mudahan tidak terlalu lama lagi dan dalam pembebasan lahan tentu ada proses dan prosedurnya”, tegas Basuki.
Dengan terhubungnya Tol ini menurutnya, mudah-mudahan diharapkan dapat mengurangi tingkat kepadatan.
Sementara itu menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan, Jalan tol ini nantinya akan terhubung dengan Jalan Tol Cikampek serta Jagorawi. Jalur tol yang membentang dari Tangerang-Bogor-Depok-Bekasi hingga DKI Jakarta ini diharapkan dapat mengurangi tingkat kemacetan di wilayah Jabodetabek.
Untuk masalah pembebasan lahan menurutnya, Tol Cimanggis-Cibitung masih terkendala masalah pembebasan lahan. Sampai saat ini lahan yang dibebaskan bebaskan baru 0,3 persen. “Untuk tanah, masih belum tuntas,” ujarnya.
Sebagai informasi bahwa, Tol Cimanggis-Cibitung yang merupakan jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR) II memiliki panjang tol 26,3 km yang dalam pelaksanaan kontruksinya akan dibagi menjadi 2 seksi. Untuk Seksi 1 Cimanggis Junction-On/Off Ramp Transyogi sepanjang 3.50 km, sedangkan seksi 2 On/Off Ramp Transyogi-Cibitung Junction sepanjang 22,8 km.
Desa-desa yang bakal dilewati tol ini antara lain di Kecamatan Setu yaitu Desa Cijengkol, Cibening, Desa Burangkeng, Desa Taman Rahayu, kemudian di Kecamatan Cikarang Barat yaitu Desa Telajung, Desa Dandamekar, Desa gandasari, lalu Kecamatan Cibitung Desa Cibuntu.
source : kementrian pupr