Bekasi — Desa Burangkeng, Kecamatan Setu,
Kabupaten Bekasi, sebelumnya dikenal sebagai tempat pembuangan sampah. Maklum,
karena di depan kantor Desa tersebut, gunungan sampah.
Namun, belakangan ini desa yang dipimpin Nemin
bin Sain ini, justru kerap dikunjungi pejabat dari berbagai daerah di Jawa
Barat, termasuk dari berbagai Provinsi di Indonesia.
Kepala Desa Nemin pun mendadak dikenal, bahkan
kerap diminta memberikan pemaparan terkait berbagai program yang diterapkannya
di Desa yang dipimpnnya sekitar 3 tahun belakangan ini.
Mantan anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari
Fraksi PDI Perjuangan ini, tak menyangka kalau ternyata banyak yang
memanggilnya hanya sekadar membeberkan berbagai program di desanya.
“Tidak ada yang terlalu hebat, tapi program di desa ini dinilai sudah berhasil. Maka tak heran kalau saya sering dipanggil ke berbagai daerah di Pulau Jawa, termasuk di luar Pulau Jawa,” katanya kepada KOBEK.
“Tidak ada yang terlalu hebat, tapi program di desa ini dinilai sudah berhasil. Maka tak heran kalau saya sering dipanggil ke berbagai daerah di Pulau Jawa, termasuk di luar Pulau Jawa,” katanya kepada KOBEK.
Desa yang berbatasan dengan Kota Bekasi ini,
sejak dua tahun terakhir mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang
mengelola berbagai sektor usaha. Baru melangkah dan mendapat perhatian dan
respon masyarakat. BUMDes langsung bergerak dalam berbagai sektor usaha,
seperti Warung Serba Ada (Waserba) yang dinamakan BCM Mart. Usaha yang dikelola
di bawah bendera PT Burangkeng Citra Mandiri (BCM). Selain Waserba, BUMDes juga
bergerak di bidang konstruksi, pengadaan air bersih atau air siap minum berlogo
BCM AIRO.
BUMDes bergerak di bidang kontruksi, karena
kebetulan Nemin sempat menggeluti usaha ini. Selepas dari anggota DPRD, ia jadi
kontraktor, makanya ia tak sulit menjalankan usaha ini. Apalagi, perangkat di
BUMDes sesuai bidangnya masing-masing sudah disiapkan hingga bisa berjalan
dengan baik.
Nemin mengakui, BUMDes baru memulai
langkahnya. Namun, dalam perjalanan pendek itu, ternyata kiprahnya langsung
terasa, makanya melalui usaha yang dikelola, diharapkan ke depan akan semakin
berkembang. “Kita juga butuh dukungan dari seluruh aparat Desa dan elemen
masyarakat. Sebab, tanpa dukungan itu, mustahil bisa berjalan dengan baik,”
tandasnya.
Tapi seiring dengan mulai berkembangnya usaha
ini, ternyata menjadi pantauan di sejumlah daerah. Sehingga desa ini pun kerap
dikunjungi pejabat maupun DPRD dari berbagai daerah. BUMDes yang dikelola
hendak dilakukan di daerah pengunjung.
“Desa ini jadi tempat studi banding. Tapi, tak
jarang juga akhirnya kewalahan, karena semakin banyak dikunjungi, selain
mempromosikan Desa Burangkeng, juga tak bisa dipungkiri kalau biaya pengeluaran
pun semakin meningkat,” katanya.
Lain halnya kalau ia yang diundang ke daerah
tertentu untuk memaparkan keberhasilan programnya, tidak ada masalah. Sebab,
undangan seperti itu akan diganti biaya perongkosannya. Yang jelas, semuanya
itu bisa memotivasi pengembangan usaha di masa mendatang, katanya.
Semoga Pak Nemin selalu di berikan kesehatan dan panjang umur, agar dapat melanjutkan jabatannya demi kemajuan desa Burangkeng dan kesejahteraan warganya ... Aamiin yra
ReplyDelete